Saturday, October 9, 2010

RESUME PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PERTEMUAN VI (5 OKTOBER 2010)

Nama : Yurike Magdhalena
NIM : 09410100013

RESUME PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PERTEMUAN VI (5 OKTOBER 2010)

Design Pattern : yaitu bagaimana cara kita agar dapat menghasilkan pola yang baik. Design pattern untuk object-oriented biasanya menunjukkan relasi dan interaksi antar kelas dan objek, tanpa menjelaskan kelas dan objek akhir yang terlibat dalam sebuah aplikasi. Design pattern merupakan penjelasan atau template yang menunjukkan bagaimana cara menyelesaikan sebuah masalah yang kemudian dapat digunakan di berbagai situasi yang berbeda-beda.
- Proxy : adalah server yang berfungsi mewakili request yang ingin diteruskan ke Internet, sehingga jika ada request yang tidak diperbolehkan oleh proxy server yang memang sudah diatur agar tidak me-redirect beberapa request ke Internet, maka akan langsung diputuskan oleh proxy server.
- Factory

Anti Pattern : adalah pola yang mungkin umum digunakan tetapi tidak efektif dalam prakteknya.
Overloading : adalah suatu keadaan dimana beberapa method memiliki nama yang sama tetapi fungsionalitasnya berbeda.

Ciri Overloading :
– Nama method harus sama
– Daftar parameter harus berbeda
– Return type boleh sama, boleh berbeda

Overriding : class turunan membuat method yang sama persis dengan yang diatsnya. Overriding menyatakan suatu keadaan dimana method pada subclass menolak method pada parent class-nya.

Ciri dari overriding :
– Nama method harus sama
– Daftar parameter harus sama
– Return type harus sama

Sunday, October 3, 2010

RESUME PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PERTEMUAN V (28 September 2010)


Nama : Yurike Magdhalena
NIM : 09410100013

RESUME PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PERTEMUAN V (28 September 2010)

Review part 4 :
-          Destructor : utuk menjalankan objek sebelum objek hilang dari memori. Merupakan negasi (~) dari constructor.
-          Contoh : class coin ()
Coin()
~ Coin → (merupakan destructor)
Method overloading :
       Method overloading digunakan untuk membuat beberapa fungsi (method) dengan nama yang SAMA dan mengerjakan tugas yang MIRIP. Tujuannya, agar pembuat program tidak kesulitan dalam mengingat sebuah fungsi yang tugasnya mirip. Misalnya untuk membuat fungsi perkalian.
-          Dua atau lebih method dengan nama yang sama
-          Masing-masing dibedakan dengan jumlah parameternya
Untuk membuat method overloading diperlukan setidaknya satu dari tiga syarat di bawah ini:
  • mempunyai jumlah argumen berbeda.
  • mempunyai tipe data argumen yang berbeda.
  • mempunyai urutan argumen yang berbeda.

PERLU DIINGAT!!!
Seringnya programmer melakukan kesalahan ketika membuat method overloading adalah dengan membuat daftar parameter yang sama dengan return type (nilai balik) yang berbeda. Hal ini menghasilkan SYNTAX ERROR.
Contoh yang salah:
// return type: int
int hitungUmur(int umur)
{
return umur + 2;
}
// return type: void
void hitungUmur(int umur)
{
cout<<”umur siswa setelah lulus kuliah= “<<umur+2;
}
SYNTAX ERROR. Method tidak dapat di-overload karena mempunyai jumlah argumen yang sama dengan tipe data yang sama.

Contoh program :
Public class Test Case Koin{
String MataUang;
Int nilai;
Public static void main (String [] a){
Boolean test 1 = k4.tambah (k3);
Boolean test 2 = k2.tambah (k1);
Boolean test 3 = k1.tambah (k0);
Boolean test 4 = k2.tambah (k0);
System.out.println (test 1? “DONE” +k4 : “FAIL”);
System.out.println (test 2? “DONE” +k2 : “FAIL”);
System.out.println (test 3? “DONE” +k1 : “FAIL”);
System.out.println (test 4? “DONE” +k2 : “FAIL”);
}
}