Thursday, September 29, 2011

Linear Congruential Generators

Metode dengan Dasar Bilangan Kongruen (Linear Congruential Generators)

Kebanyakan pembangkit bilangan acak modern menggunakan dasar bilangan kongruen. m adalah modulus dikatakan a & b adalah kongruen modulo m bila (a-b) merupakan perkalian m yaitu bila :
(a-b) = k*m dimana k adalah bilangan integer.
Pada umumnya hubungan ditulis dengan :






































Berikut adalah contoh rumus dengan tools microsoft Excell yang digunakan untuk menghasilkan ni : =MOD((($C$6*E6)+$C$7),32). Sedangkan untuk menghasilkan bilangan acak Ui(1,10) secara kontinyu adalah : =($C$10+($C$11-$C$10)*RAND()), dan untuk membangkitkan bilangan acak ui(1,10) secara diskrit adalah : =$C$10+INT((($C$11-$C$10)+1)*RAND())

Nama : Yurike Magdhalena
NIM : 09410100013
Mata Kuliah : Pemodelan dan Simulasi

Thursday, September 22, 2011

Tugas Sistem Pakar- Problem Space

Problem space adalah sesuatu model yang berbasis pengetahuan yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah dari problem awal hingga goal yang ingin dicapai dengan segala kemungkinan yang terjadi.


Berikut adalah problem space membuat program kalkulator.







Keterangan gambar : program kalkulator dibuat dengan menggunakan aplikasi Java. Sebelum menggunakan Java, harus menginstall terlebih dahulu JDK dan mengecek semua compatibility program Java-nya. Problem space ini hanya terbatas pada saat awal akan melakukan coding sampai pada coding dan program telah jadi (tidak bermasalah).

Nama Kelompok :
1. Yurike Magdhalena (09410100013)
2. Jeff Edwin (09410100006)
3. Denovasto (09410100005)

Monday, September 19, 2011

Tugas-2 Sistem Pakar: Rule-Based System

Sistem Berbasis Aturan (Rule-Based System)

Sistem berbasis aturan merupakan suatu sistem pakar yang menggunakan aturan-aturan untuk menyajikan pengetahuannya. Dengan kata lain, sistem berbasis aturan adalah suatu perangkat lunak yang menyajikan keahlian pakar dalam bentuk aturan-aturan pada satu domain tertentu untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Biasanya aturan ditulis seperti :

IF
(number-of-30-day-delinquencies > 4)
AND (number-of-30-day-delinquencies < 8) THEN increase mortgage rate by 1% Komponen Utama Sistem Berbasis Aturan
Program komputer memproses informasi tentang masalah khusus yang ada dalam Working Memori dan himpunan aturan dalam Knowledge Base dengan menggunakan mesin inferensi. Untuk membangun suatu sistem berbasis aturan diperlukan beberapa komponen yang secara umum dapat dilihat pada gambar :










Beberapa Manfaat Sistem Berbasis Aturan Di Berbagai Bidang
1. Pada bidang kesehatan
Yakni dengan menggantikan peran seorang dokter/ahli medis untuk mengidentifikasikan penyakit-penyakit tertentu dan dapat digunakan sebagai saran untuk pengobatan alternatif. Misalnya : sistem berbasis aturan untuk identifikasi infeksi saluran pernapasan akut, pada sistem ini akan dapat membantu user untuk memberikan informasi tentang infeksi saluran pernapasan akut dan bagaimana cara pengobatannya menggunakan obat-obat tertentu.
2. Pada bidang pertanian dan peternakan
Sistem berbasis aturan ini dapat digunakan sebagai pilihan/alternatif untuk manajemen perkiraan pada masa sekarang dan yang akan diusulkan, misalnya : sistem berbasis aturan untuk klasifikasi bunga, pada sistem ini digunakan untuk membantu mendefinisikan seperangkat aturan yang dapat mengklasifikasikan bunga dengan membaca karakteristik secara fisik

Keuntungan Rule-Based System
Beberapa manfaat dari sistem berbasis aturan adalah :
1. Meningkatkan output dan produktivitas.
2. Meningkatkan kualitas, dengan member nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.
3. Memudahkan akses ke pengetahuan.
4. Handal.
5. Mampu bekerja dengan informasi yang sedikit atau tidak pasti.
6. Fleksibel.
7. Meningkatkan kemampuan problem solving.

Kerugian Rule-Based System
Beberapa kerugian dari sistem berbasis aturan :
1. Pengetahuan yang hendak diambil tidak selalu tersedia.
2. Kesulitan mengabstraksi atau menjelaskan langkah dalam menyelesaikan maslaah.
3. User mungkin tidak bisa memanfaatkan sistem secara maksimal.
4. Alternatif yang diberikan tidak selalu benar adanya.

By : Yurike Magdhalena. NIM : 09410100013

Monday, September 12, 2011

Tugas-1 Sistem Pakar: Resume Konsep Dasar dan Heuristic Search

Tugas-1 Sistem Pakar : Resume Konsep Dasar dan Heuristic Search

Definisi Sistem Pakar
Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Dengan kata lain, sebuah sistem pakar merupakan suatu sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti para ahli.

Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang cukup tua karena sistem ini telah mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose problem solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newl dan Simon.

Suatu sistem dikatakan sistem pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kusumadewi, 2003) :
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.
5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.
6. Keluarannya atau output bersifat anjuran.

Adapun banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain (Kusumadewi, 2003) :
1. Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kesadaran angsung seorang pakar.
2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambahnya efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja.
3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.
5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat dikombinasikan tanpa ada batas waktu.
6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.

Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan sistem pakar, yaitu (Kusumadewi, 2003) :
1. Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem.
2. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional.

Komponen Sistem Pakar
Untuk membangun sebuah sistem pakar, maka komponen komponen dasar yang harus dimiliki adalah sebagai berikut :
a. Antar muka pemakai (User Interface)
b. Basis pengetahuan (Knowledge Base)
c. Mesin inferensi

Metode Inferensi
Metode inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan (Turban, 1995).

Terdapat 2 pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining). Backward chaining adalah pendekatan yang pelacakannya dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Sedangkan, metode forward cahining adalah pendekatan yang pelacakannya dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.

Metode forward chaining :

Metode backward chaining :

Heuristic Searching
Merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian state space suatu problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar, dan mengesampingkan usaha yang bodoh dan memboroskan waktu.
Heuristic adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian, namun dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan (completeness).

Jenis-Jenis Heuristic Searching
1. Best First Search
Pada metode ini kita memilih node-node dengan menerapkan fungsi heuristic yang memadai pada setiap node/simpul yang kita pilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu untuk menghasilkan penggantinya.
2. Depth First Search
Yakni metode dengan melakukan pencarian secara preorder. Mengunjungi anak suatu simpul sebelum simpul tetangganya. Berkaitan dengan mesin pencari, depth first search ini cenderung mengindeks dokumen berdasarkan suatu link.
3. Hill Climbing
Merupakan salah satu variasi metode generate and test dimana umpan balik yang berasal dari prosedur uji digunakan untuk memutuskan arah gerak dalam ruang pencarian (search).
4. Branch and Bound Search
Pada algoritma B&B, pencarian ke simpul solusi dapat dipercepat dengan memilih simpul hidup berdasarkan nilai ongkos (cost). Setiap simpul hidup diasosiasikan dengan sebuah ongkos yang menyatakan nilai batas (bound). Simpul hidup yang menjadi simpul-E ialah simpul yang mempunyai nilai batas terkecil (strategi pencarian berdasarkan biaya terkecil (least cost search).
5. A* Search

NIM : 09410100013, nama : Yurike Magdhalena